KKN, Seindah itu kah? #PART1
Saturday, November 03, 2018Hal yang menarik dari cerita saya kali ini adalah peristiwa yang akan saya tulis sudah lama terjadi, lebih tepatnya sudah 1 tahun 1 bulan semenjak KKN berakhir. Entah kenapa bagi saya waktu yang lama itu tidak membuat ingatan akan masa-masa itu terlupakan begitu saja. Sudah lama rasanya saya ingin mencoba menulis kisah ini dengan maksud agar Abdian di masa depan bisa membacanya jikalau lupa. Maka dari itu mari simak tulisan saya ini.
Dalam masa perkuliahan jenjang sarjana, biasanya terdapat satu mata kuliah yang mewajibkan mahasiswanya untuk turun ke masyarakat. Turun ke masyarakat ini berarti berusaha membantu dan membuat perubahan terhadap lingkungan warga sekitar yang mereka tinggali. Bisa jadi seperti sebuah bentuk pengabdian masyarakat kah atau membuat sebuah program kesehatan dan pendidikan terhadap anak-anak sekitar bahkan bisa juga mengadakan sebuah acara yang mampu menarik simpati masyarakat untuk ikut serta meramaikannya. Mata kuliah ini disebut dengan kuliah kerja nyata yang sering juga disingkat dengan KKN.
Saya ingat bayangan pertama saya mengenai KKN itu begitu idealis. Saya harus membantu masyarakat dengan sungguh-sungguh. Membuat sebuah program kerja yang nantinya akan berguna bagi masyarakat dan juga ingin membuat sebuah perubahan atas dasar yang saya lakukan. Namun semua itu tidak semudah yang saya pikirkan. Karena ternyata KKN tidak hanya sebatas program kerja kepada masyarakat. Lebih dari itu juga tentang orang-orang dalam satu kelompok yang menjalani KKN tersebut. Saya katakan demikian karena memang terjadi hal-hal yang mengenai kelompok. Bayangkan bagaimana menyatukan orang yang banyak dalam satu kelompok untuk berusaha menyatukan pikiran supaya lingkungan KKN itu menjadi nyaman dan program kerja yang direncanaan berjalan dengan baik. Saya rasa semua orang yang pernah melakukan KKN pernah mengalami itu.
Masuk ke pengalaman saya, bulan Mei 2017 diumumkan lokasi penempatan KKN oleh panitia KKN UNAND. Semua orang pada heboh saat itu karena penasaran dengan lokasi mereka. Ada yang ditempatkan didaerah dingin, terpencil dan juga jauh dari pusat keramaian bahkan ada juga yang dapat tempat di dekat kampus. Saya saat itu dapat di daerah Kota Pariaman tepatnya di kecamatan Pariaman Timur, Nagari Kampung Baru Padusunan. Perjalanan dari Padang sampai sana kurang lebih memakan waktu 1 jam lebih sedikit. Untuk sekedar informasi di Sumatera Barat menganut sistem Nagari, Nagari ini kurang lebih sama dengan kelurahan atau desa.
![]() |
Di rumah Teteh setelah survey lokasi |
Tiba saatnya hari pertama KKN yaitu hari selasa tanggal 4 Juli 2017. Kami memutuskan untuk berkumpul di kosnya tyty dan berencana berangkat dari sana dengan menggunakan bus kecil dan beberapa motor. Saya ingat juga bagaimana suasana rame disana dengan barang-barang yang banyak untuk dibawa dan wajah teman-teman kelompok yang baru saya lihat. Lalu ada satu hal yang paling saya ingat, ketika pagi hari saya mengantar koper ke kosan tyty dan saat tiba disana saya melihat seseorang yang sudah membuat saya penasaran sejak namanya muncul peratama kali di daftar nama kelompok. Seseorang itu adala Febrina yang sekarang menjadi pacarku. Walaupun pada saat itu saya sedang menjalin hubungan dengan orang lain namun saat itu saya tetap menjaga perasaan *curhat. oh ya saya sering mengatakan "saya ingat" karena memang ingat disaat kejadian tentang masa KKN itu sudah sangat lama.
![]() |
Pembukaan di kantor walikota Pariaman |
![]() |
Perkenalan dengan warga sekitar |
0 komentar