Laporan Kegiatan Credit Earning di Gifu University, Jepang
Saturday, November 11, 2017
Saya dan teman saya berangkat dari Padang,
Indonesia menuju Jepang pada tanggal 27 September 2017. Kala itu saya sudah
bersiap-siap dari pagi menuju bandara karena jadwal penerbangannya jam 8 pagi.
Rute penerbangan kami mengarah ke Malaysia untuk transit selama 3 jam. Walaupun
terasa lama namun kami tidak sempat untuk makan dan sebagainya karena sibuk
dengan urusan bagasi dan imigrasi. Akhirnya jam 2 siang kami melanjutkan
kembali penerbangan menuju Jepang. Pesawat kami mendarat pukul 21.20 JST. Di
jepang kami mendarat di Kansai Airport dan segala urusan di bandara selesai jam
11 malam kurang. Karena tidak ada kereta malam dari Kansai menuju Gifu maka
kami bermalam di Bandara,
Memasuki pagi tanggal 28, kami bersiap-siap
untuk menuju stasiun kereta. Stasiun disini sudah tersedia didalam bandara
sehingga tidak perlu keluar bandara dan jauh-jauh jalan. Sewaktu ingin memesan
tiket saya dan teman saya sedikit panik karena kami tidak mengerti cara
memesannya dan waktu itu bahasa jepang semua, padahal ada pilihan bahasa tapi
saking paniknya kami tidak melihat. Akhirnya setelah berusaha mencoba memesan
tiket sesuai arahan dari Uda Angga kami memesan tiket dari Kansai Airport ke
Osaka saja, kereta yang kami gunakan yaitu JR.
Perjalanan menggunakan kereta memakan cukup
waktu bagi kami. Setidaknya 5 jam kami butuhkan untuk sampai dari Kansai ke
Gifu. Kami berangkat jam 6 pagi dan sepertinya itu kereta pertama yang
beroperasi di hari itu. Di perjalanan kami bingung dengan rute kereta karena
belum mengerti cara membaca rute stasiunnya, hingga akhirnya setiap kami
berhenti di stasiun kami memastikan arah tujuan kami ke petugas. Kami hanya
menggunakan bahasa inggris yang sangat sederhana dan juga bahasa tubuh, hal itu
kami lakukan karena orang jepang tidak semuanya mengerti bahasa inggris. Namun
setelah melewati perjalanan panjang di kereta hingga tangan sedikit sakit
karena harus mengangkat barang bawaan yang lumayan berat saat pindah line
stasiun akhirnya sampai juga di Stasiun Gifu jam 11 Pagi. Setibanya di Stasiun
Gifu kami dijemput oleh Uda Angga yang sebelumnya sudah janjian. Terimakasih
kepada uda angga yang telah mau repot-repot menjemput kami dan mengarahkan kami
menggunakan kereta.
Pada hari yang sama juga saya berkunjung ke
Sasaki-lab. Hari itu saya diundang untuk memperkenalkan diri di labor oleh
Matsushita-sensei. Namun saya dating terlambat karena banyak persiapan yang
harus dilakukan seperti mengurus kamar dan juga makan. Iya makan, kami sangat lapar
waktu itu. Akhirnya saya tetap datang dan memperkenalkan diri kepada mereka.
Riset saya dimulai dengan diskusi dihari pertama
dengan Matsushita-sensei. Diskusi kami mengenai tentang sensor gerak yang
nantinya akan saya gunakan. Dalam penelitian saya, nantinya sensor tersebut
akan membaca gerakan dalam olahraga basket. Gerakan nantinya akan disimpan
melalui micro SD dan bias dibaca dan diolah oleh software Matlab. Pada diskusi
pertama saya juga penggunaan sensor diubah oleh sensei yang mana pertama saya berencana
hanya menggunakan 1 sensor saja namun di arahakn untuk menggunakan 4 sensor.
Bagi saya hal itu bukanlah beban malah seperti tantangan yang membuat saya
lebih bersemangat, lalu saya mengiyakan permintaan sensei tersebut. Hari ini
juga merupakan hari pertama semester genap di Gifu University dimulai.
![]() |
Bersama Sasaki-sensei dan Matsushita-sensei |
Besoknya pada tanggal 3 oktober 2017 saya
melakukan presentasi pertama saya. Presentasi yang saya sajikan mengenai riset
yang akan saya kerjakan dan juga perkenalan tentang Indonesia dan Universitas
Andalas. Pada setiap labor disini ada hal yang menarik yang bagus utuk dicontoh
di Indonesia. Di setiap labor biasanya ada presentasi mingguan yang disebut
Zemi oleh orang setempat. Biasanya jadwalnya sekali seminggu dan untuk
Sasaki-Lab jadwalnya yaitu setiap hari selasa pukul 1 siang. Zemi itu berarti
presentasi apa yang telah mereka lakukan sebelumnya, bias jadi mengenai riset
ataupun diskusi mengenai penggunaan alat baru. Menurut saya hal ini sangat
bagus dan patut untuk dicontoh untuk pengembangan wawasan keilmuan kita, karena
dengan berbagi ilmu akan terus mengalir.
Kedatangan saya di labor pada minggu pertama
disambut dengan welcoming party oleh sasaki-lab member. Partynya diadakan di
labor jam 7 malam tanggal 5 oktober. Disana saya diajarkan oleh mereka
terkhususnya Yuta-San dan Yamauchi-San membuat takoyaki sendiri. Saya sedikit
kesusahan membuat takoyaki karena teksturnya yang sangat lembut pada awalnya
sehingga susah untuk dibalik-balik. Diakhir party saya disambut dengan pidato
singkat dari Matsushita-sensei, dan kami melakukan tepuk tangan ala jepang.
Hal yang menarik dari dunia perantauan adalah
adanya rasa ikatan di negeri orang. Kami yang melakukan program short term
disambut dengan baik oleh PPI Gifu. Penyambutan (welcoming party) juga
sekaligus untuk mahasiswa baru yang akan melanjutkan studi di Gifu University.
Disana kami berkumpul bersama dan makan soto ala Indonesia. Serangkaian acara
dilakukan seperti perkenala diri masing-masing, perkenalan apa itu PPI, makan
bersama, foto bersama, serta ada juga games yang dilakukan. Saat itu juga
dibagi kelompok tari untuk acara Hello Gifu Hello World yang diadakan oleh
pemerintah Gifu pada akhir oktober.
Besoknya kami melakukan pendakian Gunung
kinkazan menuju Gifu Castle. Kami pergi ditemani oleh abang-abang PPI Gifu.
Untuk sampai kepuncak kami membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Pendakian
itu cukup terasa bagi saya karena memang tinggi dan jalannya tidak terlalu
bagus. Namun semuanya itu terbayarkan dengan indahnya pemandangan dari castle
serta melihat benda bersejarah beserta informasinya dari dalam castle. Gifu
castle terdiri dari 4 lantai dimana setiap lantainya berbeda beda, ada lantai
yang tentang senjata kuno, tentang lukisan dan tentang baju perang. Pada lantai
teratas nya pengunjung dapat melihat pemandangan kota gifu dari atas. Hal itu
sangat menakjubkan bagi saya karena semuanya terlihat kecil dari atas sana.
Disana juga terdapat seperti teropong besar untuk melihat pemandangan lebih
jelas, biaya 100 yen untuk 100 detik.
Minggu riset yang sibuk
dimulai bagi saya. Saya melakukan riset dengan diberi alat berupa sensor gerak
yang hanya satu buah. Sensor tersebut hanya dapat mereka satu posisi gerakan
saja. Sensei meminta saya untuk mempelajari sensor tersebut dan memahami
mengenai pengolahan data yang didapat di Matlab. Saya sedikit kewalahan karena
saat itu saya tidak terlalu mengerti menggunakan software tersebut. Saya
berkata kepada sensei akan mempelajari lagi software tersebut walaupun pada
akhirnya saya tetap dibimbing oleh sensei dalam pembuatan program untuk
pengolahan data.
Setiap hari saya selalu berdiskusi dengan sensei mengenai perkembangan riset saya. Setiap hari juga saya selalu mendapatkan tugas baru dari sensei untuk dikerjakan. Setelah beberapa saya hanya mencoba menganalisa data menggunakan satu sensor. Pada seminggu berikutnya saya diberi alat dengan 4 sensor langsung. Hal itu sangat membuat saya senang karena ada kemajuan mengenai penelitian yang saya lakukan. Alat tersebut dapat saya gunakan untuk mencoba mengambil data berupa lompatan sederhana pada olahraga basket. Pada kasus ini saya mengambil gerakan lompatan tembakan. Data yang didapat dijadikan grafik sehingga mudah untuk dianalisa.
Setiap hari saya selalu berdiskusi dengan sensei mengenai perkembangan riset saya. Setiap hari juga saya selalu mendapatkan tugas baru dari sensei untuk dikerjakan. Setelah beberapa saya hanya mencoba menganalisa data menggunakan satu sensor. Pada seminggu berikutnya saya diberi alat dengan 4 sensor langsung. Hal itu sangat membuat saya senang karena ada kemajuan mengenai penelitian yang saya lakukan. Alat tersebut dapat saya gunakan untuk mencoba mengambil data berupa lompatan sederhana pada olahraga basket. Pada kasus ini saya mengambil gerakan lompatan tembakan. Data yang didapat dijadikan grafik sehingga mudah untuk dianalisa.
Ada tahap yang harus saya
lakukan sebelum mengambil data kemudian menganalisanya. Sensor yang ada
tersebut sebelumnya perlu dikalibrasi terlebih dahulu sehingga bias dipakai
seterusnya. Kalibrasi dilakukan untuk mendapatkan nilai akhir yang maksimal.
Hal ini terjadi karena memang setiap alat terdapat seperti error kecil yang
mana error tersebut dapat dihilangkan dengan penambahan nilai bias. Nilai bias
tersebut nantinya ditambahkan diprogram dengan nilai didapat dari rata-rata
setiap kolom data. Hasil kalibrasi yang benar nantinya grafik sumbu X,Y,Z akan
membentuk suatu garis lurus. Jika sudah dapat seperti itu barulah nilai bias
yang didapat tadi dapat digunakan disetiap data dengan catatan menggunakan alat
yang sama.
Seperti yang
saya katakan diatas, saya menggunakan 4 sensor untuk merekam gerakan pada saat
melakukan lompatan. Peletakan sensornya yaitu pada bagian lengan atas dan bawah
pada lengan bagian kanan dan kiri. Pada saat melakukan lompatan saya melakukan
5 langkah yaitu langkah persiapan dimana tangan pada posisi nol diletakan pada
bidang dating, kemudian posisi siap melompat, lompat, kemudian keposisi
sebelumnya dan terakhir posisi tangan di bidang datar kembali.
Banyak kendala
yang saya temukan dalam melakukan penelitan tapi saya selalu menemukan
solusinya karena setiap hari saya selalu berkonsultasi dengan sensei mengenai
perkembangan riset. Puncak dari kegiatan riset saya yaitu tanggal 24 Oktober
2017 dimana saya melakukan presentasi akhir di labor. Pada saat melakukan
presentasi saya melaporkan apa saja yang telah saya lakukan, bagaimana hasil
yang saya dapat selama 3 minggu di labor, dan apa rencana kedepannya.
Alhamdulillah presentasi yang saya lakukan berjalan dengan lancer. Besoknya
saya kembali menemui sensei dengan membawa beberapa barang yang sempat beliau
pinjamkan kepada saya untuk kebutuhan penelitian. Alat dengan 4 sensor yang
sempat dipinjamkan kepada saya diberikan beliau ke saya untuk dibawah pulang.
Hal tersebut agar saya dapat melanjutkan kembali riset yang saya kerjakan
sehingga mendapat data yang bagus. Waktu itu saya sungguh senang sekali karena
untuk membuat sendiri dengan 4 sensor setidaknya membutuhkan modal yang cukup
besar.
Setelah sempat
focus selama 3 minggu untuk melakukan riset dengan diselingi beberapa pertemuan
dengan PPI Gifu. Saya dan teman-teman tampil di acara pertukaran budaya yang
diselenggarakan oleh pemerintah gifu. Kami yang laki-laki menampilkan tari
saman dan yang cewek menampilkan tari indang. Kami sungguh sangat senang karena
para pengunjung seperti sangat tertarik dengan penampilan kami. Setidaknya
latihan kurang lebih 2 minggu ini tidak mengecewakan. Disana saya juga
sempatkan berkeliling stand berbagai Negara. Kami juga sempat difoto dan
dipublish oleh Koran setempat terbitan esok harinya. Sungguh pengalaman yang
berharga bagi kami.
Hari terakhir
tiba juga bagi kami. Satu bulan waktu yang cukup lama bagi kami namun sangat
berbekas dihati. Tibalah saat kami untuk pulang kembali ke Indonesia.
Akhir kata saya
ucapkan kepada semua pihak yang turu membantu saya. Pak rector, ibu/bapak pihak
UPT Internasional rektorat, Sasaki-sensei, Matsushita-sensei, Sasaki-Lab
Member, Bang amri tutor saya di labor, uda Angga yang sangat baik kepada kami,
bang rhamdi, pak ilhamdi, bang ali selaku ketua PPI Gifu, juga teman-teman
exchange dari UNIB, UBH, dan juga UNS, serta abang dan kakak PPI yang sudah mau
direpotkan oleh kami selamaa sebulan ini. Terimakasih banyak atas semuanya.
![]() |
Farewell party di Sasaki-lab |
Tulisan ada diatas adalah penggalan dari laporan kegiatan saya. Jika teman-teman atau pembaca ada yang ingin melihat Contoh laporan kegiatan Student Exchange Credit Earning saya sediakan link dibawah untuk mendownloadnya. Tapi saya tidak mengatakan laporannya harus seperti yang saya buat loh.
Contoh laporan kegiatan Student Exchange Credit Earning Universitas Andalas - Gifu University, Jepang - Download
8 komentar
waa, asik nian bisa dapat kesempatan belajar jauh ke Jepang.
ReplyDeleteItu yang di video, masak di lab? o.o
Dengan teman-teman satu lab kalian ngobrol pake bahasa inggris? atau dak ngobrol samo sekali?
Fir, amb terharu kau update nian di blog berdebu amb :’
DeletePutar dulu dong videonyo heheh itu amb lagi diajarkan masak takoyaki. Sama teman lab pake bahasa inggris fir satu lagi bahasa tubuh hahah. Orang sana bahasa mereka ga terlalu dalam bahasa inggrisnya.
amb lagi nak buka blog baru pake blogspot jadi berkeliling wkwk (kelak kau harus kunjungi balik blog baru amb kalau la d launching haha)
ReplyDeleteSudah amb putar videony, dak kedengaran suarony jadi amb kiro memang kamu dak akrab karena keterbatasan bahasa
Ngapo ndak bukak lagi? Padahal blog WordPress kau lah rame nian dak. Tapi kalo emang buek, amaan, amb pastikan berkunjung hahah
DeleteBeberapa orang lab kayak ngindar kalo diajak ngomong bahasa inggris. Tapi ada yang ngerti jadi bisalaah ngomong disitu heheh
Iko amb balas cak iko masuk di email kau dak notifnyo?
wp mahal untuk beli domain+hosting meskipun pilihan templateny bagus-bagus. Lagi nak serius ngeblog supaya dapat job sampingan sebagai blogger hehe. Blog yg DJ11 masih diurus jg
ReplyDeleteidak masuk ke gmail wkwk
Pas komen ado kolom "notify me" nyo dak?
DeleteWih semangat kalo gitu fir. Blog lama jangan ditinggal ya
Ado, haha. Tapi baru amb klik sekarang.
DeleteTergantung kesibukan ab haha, perlahan-lahan mungkin migrasi ke rumah baru
mantap tuh hahah pelan2 ajo
Delete